Minggu, 30 Oktober 2016

MENGEMBANGKAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH UNGGULAN



Sekolah Unggulan adalah sekolah yang dibangun berdasarkan  tujuan pendidikan yang unggul, yaitu keunggulan kurikulum, keunggulan sarana dan prasarana, keunggulan  sistem pebelajaran, keunggulan SDM, keunggulan pengelolaan dan leadership. Sehingga lulusannya adalah memenuhi sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu menghasilkan SDM yang beriman, bertaqwa, cerdas, berbakti kepada orang tua, dan bertanggungjawab. Beberapa sekolah unggulan di Indonesia mempertimbangkan proses pendidikan dan pembelajaran secara terintegrasi, dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia secara optimal. Sekolah unggul ini selalu menampilkan inovasi sesuai dengan kebutuhan dan berkelanjutan, sehingga para guru dan murid terus dipacu untuk melakukan berbagai penelitian, sehingga murid banyak belajar dari lingkungan. Lingkungan belajar yang kondusif selalu dengan pengelolaan yang profesional, adanya komitmen dari berbagai stake holders pendidikan yang ada, sehingga melahirkan budaya mutu yang tumbuh dari bawah.
Ada beberapa pendapat dari orang-orang berpengalaman bahwa sekolah unggul itu selalu mewadahi murid-murid yang mempunyai keunggulan, yang pada umumnya disebut sebagai orang yang berbakat. Anak-anak yang berbakat ini boleh di bilan “autis” karena ia mempunyai kelebihan akademik, atau non akademik, sehingga orang yang berpikiran “normal” menganggapnya anak autis itu tidak normal. Untuk itulah diperlukan suatu pemikiran tentang sarana dan prasarana sekolah yang memenuhi semua murid yang berbakat.Untuk melayani kebutuhan anak berbakat perlu diusahakan pendidikan yang berdiferensiasi yaitu yang memberikan pengalaman pendidikan dengan disesuaikan minat, bakat dan kemampuan intelektual siswa (Word dalam Munandar,1990:141). Keberbakatan tidak akan muncul apabila kegiatan pembelajaran terlalu mudah dan tidak mengandung tantangan bagi anak berbakat sehingga kemampuan mereka yang unggul tidak akan tampil.
Pengembangan kurikulum berdiferensiasi terutama menunjuk suatu kebutuhan berkenaan dengan tumbuh kembangnya kreativitas seseorang. Berbeda dengan kurikulum reguler yang berlaku bagi semua siswa, kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk kelompok siswa berbakat. Melalui program khusus, siswa berbakat akan memperoleh pengayaan (enrichment) dari materi pelajaran, proses belajar, dan produk belajar. Isi pelajaran yang menunjuk pada konsep dan proses kognitif tingkat tinggi, strategi tingkat instruksional yang akomodatif dengan gaya belajar anak berbakat, dan rencana yang memfasilitasi kinerja siswa.

Membangun image Masyarakat

Masyarakat pada umumnya adalah mencarikan sekolah untuk anaknya adalah sekolah baik dan unggul bagi orang tua yang mampu. Sebetulnya warga masyarakat lainnya juga berkeinginan bila anaknya dapat bersekolah di sekolah unggulan. Untuk itu diperlukan suatu pemikiran pembiayaan sekolah yang bersifat subsidi silang, sehingga sekolah unggulan itu tidak hanya dimiliki bagi masyarakat kelas tertentu, tetapi semua lapisan masyarakat boleh mengikutinya. Untuk itulah diperlukan suatu sarana dan prasarana berdasarkan kebutuhan akademik. Pada umumnya masyarakat menilai sekolah unggulan itu adalah sekolah yang mahal, atau sekolah hanya untuk orang yang berduat saja. Sebetulnya pemikiran yang demikian itu salah.
Sekolah unggul memerlukan prasarana yang dapat menampung berbagai aktivitas murid dengan keunggulan bakat dan kreativitasnya, juga dapat sarana penunjang pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran yang inovatif itu bukan harus prasarana yang mahal, tetapi prsarana yang dibuat dan melibatkan aktivitas siswa secara optimal.
Untuk dapat membangun image masyarakat tentang sekolah unggul, adalah sekolah yang mampu memberikan yang terbaik untuk semua murid dengan berbagai model dan kapasitas bakatnya. Bagi murid-murid yang mempunyai mempunyai kamampuan akademik yang lebih perlu diberi pengayaan, sedangkan bagi murid-murid yang kemampuan akademik rendah selalu diberi bimbingan dan layanan khusus.  Image masyarakat pada umumnya yang kurang mampu, mereka tidak dapat mengimbangi kapasitas akademiknya bila dibandingkan dari kelompok yang mampu material. Sebab yang kasat mata atau yang visual itu pada umumnya bersifat glamor, dan mempengaruhi kepada mereka yang secara material kurang mampu. Untuk itu perlu penangan khusus bagi mereka yang kurang mampu itu dengan bimbingan mental sebelumnya, dan mereka perlu diberi motivasi yang lebih.
Sekolah unggul perlu ada visi dan misi yang dembannya, sehingga tujuan yang ingin dicapainya sesuai dengan sasaran yang tepat. Dapat digambarkan sebagai contoh untuk membangun sekolah unggul dengan visi dan misi sebagai berikut .


Gambar di unduh dari internet secara bebas, 28 Okt 2016


Salah satu model Visi dari Sekolah Unggul, yaitu Mencetak Generasi Unggul di masa depan, yaitu generasi yang lebih baik dari sekarang, yang dalam misinya dapat di jabarkan sebagai berikut : 1) membangun daya ingat yang kuat; 2) Membangun budaya positif; 3) Mengenalkan lingkungan; 4) menanamkan nilai-nilai normatif; 5) Memngembangkan paradigma anak; 6) membangkitkan imajinasi anak; 7) Mencerdaskan anak bangsa; 8) Menanamkan kesadaran berbangsa; 9) Menumbuhkan kepribadian prima; 10) membangun kesadaran integrated; 11) Toleransi Global.
Untuk menjabarkan misi tersebut setiap anak mungkin menjangkau keseluruhan dari misi tersebut. Akan tetapi perencanaan itu perlu dikembangkan secara optimal, dan di dalam satu satuan pendidikan (sekolah) dibangun suatu komitmen yang kuat untuk menjabarkan itu semua. Untuk itu di dalam manajemen sekolah harus selalu mengadakan rapat setiap mingguan, untuk memantau kemajuan yang dicapai, permasalahan yang ada, dan upaya-upaya untuk pemecahan masalah secara manusiawi.

Sarana dan Prasarana Sekolah Unggulan
Untuk memikirkan sarana dan prasarana untuk pendidikan dan pembelajaran, diperlukan prangkat pemikiran secara akademik tentang kebutuhan pendidikan dan pembelajaran yang harus dipenuhi. Prasarana adalah seperangkat keperluan dasar untuk menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran, seperti lahan yang sesuai, ruangan belajar yang cukup, dan dilengkapi sarana proses pembejaran yang menunjang.
Setiap manusia mempunyai kemampuan dan bakat yang berbeda-beda. Justru perbedaan itulah yang perlu dipikirkan secara jernih dalam upaya membangun dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan. Manusia dilahirkan telah dianugerahi oleh Allah “otak” untuk berpikir dan beraktivitas yang muaranya dari otak tersebut. Secara akademik otak terdiri dari dua bagian besar yang secara umum telah dipilahkan menjadu dua bagian, iatu otak kanan dan otak kiri. Keduanya mempunyai dasar kemampuan yang berbeda, sehingga aktivitas fisik yang dikendalikan oleh otak disesuaikan dengan bakat dan kemampuannya.  


 Gambar di unduh dari internet secara bebas, 28 Okt 2016



Untuk menampung bakat dan kreativitas anak secara personal itu diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, dengan berbagai pertimbangan, Prof Dr Yusufhadimiarso, memeberikan catatannya, diantaranya adalah seperti berikut ini.
1. Sarana dan prasarana sekolah adalah salah satu komponen dalam sistem sekolah. Oleh karena itu keberadaannya harus selaras dengan komponen yang lain, dan ditentukan berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan di sekolah.
2. Tidak ada satupun model yang memenuhi syarat untuk semua macam fungsi dan tujuan
    pendidikan. Sekolah Menengah Olahraga Ragunan misalnya berfungsi dan bertujuan
    untuk melahirkan olahragawan yang unggul (aspek kinestetik). Pesantren Modern
    Gontor berfungsi dan bertujuan untuk melahirkan  keunggulan dalam aspek spiritual
    dan sosial. Ke duanya memerlukan sarana & prasarana yang berbeda.
3. Menurut teori multi inteligensi oleh Gardner, ada 10 jenis inteligensi yang ada pada
    manusia, yaitu : bahasa, logikal-matematikal (akademik), musikal, kinestetik, spasial,
    interpersonal, intrapersonal (sosial), natural, spritual, dan eksistensial.
4. Keunggulan dalam aspek tertentu harus dilandaskan pada basis (kemampuan dasar)
    yang sama dan perlu ditunjang oleh aspek inteligensi lain yang dianggap perlu. Sarana
    dan prasarana perlu dikembangkan sesuai dengan pengembangan aspek kemampuan
    yang diinginkan.
5. Diperlukan suatu sitem yang memadai dalam mengelola SDM, SDA dan SDS pada satuan sekolah yang ditunjang oleh keberadaan sarana dan prasarana yang lengkap.

Berbagai pemikiran Prof Dr Yusufhadimiarso tentang sarana dan prasarana sekolah untuk mencapai sekolah yang berkualitas dan unggul, perlu dipikirkan secara cermat, aar apa yang dirancang itu betul-betul memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Beberapa hasil pemikiran tersebut adalah sebagai berikut.
1. Untuk dapat merancang kebutuhan sarana dan prasarana sebagai salah satu komponen dalam sistem sekolah, perlu dijabarkan telebih dahulu visi, misi, sasaran, fungsi dan tujuan pendidikan sekolah tersebut .
2. Pengadaan sarana dan prasarana merupakan konsekuensi dari rumusan fungsi dan tujuan pendidikan (aspek mana yang utamanya mau dikembangkan dsb.)
3. Satu macam model tidak mungkin meliputi segala macam keperluan untuk pengembangan potensi optimal setiap anak-didik. Kondisi lingkungan dan karakteristik anak-didik perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan model.
4. Usaha untuk mengembangkan pedoman pengadaan sarana dan prasarana secara rinci tidak mungkin hanya dilaksanakan dari belakang meja. Diperlukan kegiatan pengkajian lapangan, studi banding, serta dilakukan pembahasan secara konseptual dan operasional dengan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders).
5. Spesifikasi teknis untuk masing-masing sarana dan prasarana perlu dipersiapkan secara terperinci sesuai keperluan dan kualitasnya. Pengalaman selama ini pengadaan sarana dan prasarana banyak yang mubazir karena berorientasi pada harga yang murah. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar