Senin, 31 Oktober 2016

MENGEMBANGKAN KAWASAN KAMPUNG WARNA WARNI SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA KOTA MALANG



Abstrak;
Kota Malang mempunyai areal baru yaitu kawasan Kampung Warna Warni (KW2) yang sudah dikenali banyak orang. Tetapi isi dalam KW2 ini masih jauh dari persyaratan destinasi wisata. Untuk itu perlu dirancang suatu kawasan wisata yang unik dan menarik, dengan melakukan penelitian tindakan kepada masyarakat yang bersifat sosiologis. Masyarakat KW2 perlu melakukan gebrakan dari dalam diri mereka untuk sadar wisata, agar perkembangan dan pelestariannya dapat dijaga secara konsisten. Untuk itu perlu penelitian tindakan, agar masyarakat KW2 menjadi lebih aktif, merasa memiliki dan mengayomi.

Pendahuluan
Suatu destisinasi waisata dan sekaligus sebagai tujuan wisata, perlu dipertimbangkan berbagai hal, diantaranya adalah permasalahsan sosial masyarakat, masalah ekonomi yang berkembang, kerukunan warga, kenyamanan pengunjung, dan kepusan si pengunjung. Sebab kawasan wisata itu ibaratnya adalah sebuah wahana untuk pengkajian dan penelitian dari berbagai hal.
Bermula dari ide sekelompok Mahasiswa UMM yang ingin menyelesaikan tugas perkuliahannya, tetapi dampaknya sangat luas. Informasi tersebut di berbagai situs, dan itu semua mudah di akses oleh sesiapa saja melalui internet. Alhasil ide itu disambut oleh masyarakat dengan tangan terbuka.
Barangkali itu sesederhana itu, beberapa saat yang lalu saya bersama 40 mahasiswa datang untuk melihat dari dekat tentang Kampung Warna-warni (KW2) dan mahasiswa mendapat tugas untuk mewawancari masyarakat tentang keberadaan KW2, dan bagaimana harapannya ke depan. Karena KW2 ini sudah di datangi oleh Walikota Malang Abah Anton, yang mana beliau memberikan support bahwa KW2 ini adalah salah satu model kampung wisata.
Perlu ada gagasan yang berkelanjutan tentang KW2 ini, sebab sementara ini masyarakat sudah mulai menggeliat dan melihat peluang di sisi ekonomi. Hal ini diantisipasi karena banyaknya yang datang di kawasan ini. Perlu ada keamanan dan kenyamanan bagi mereka yang datang. KW2 ini secara geografis berada pada bantaran sungai Brantas, dan kawasan ini terjal ke bawah sampai di mulut sungai. Masyarakat sudah mulai membuat warung kecil untuk jual minuman, jual es warna-warni, ada juga yang menjual kaos souvenir warna-warna. Itu semu belum cukup untuk mengangkat kawasan KW2 ini menjadi kawasan wisata sebagai model. Sebab masih banyak permasalahan yang perlu dilakukan oleh Pemkot Malang untuk ikut memiliki KW2 ini sebagai tujuan wisata.

Gagasan Ke depan
1.      Apa yang dilihat
2.      Apa yang dikerjakan
3.      Apa yang dibeli
4.      Apa yang bisa dinikmati
5.      Bagaimana mereka agar bisa terkesan
6.      Bagaimana tata laksana dan infra struktur pendukungnya
7.      Bagaimana keterlibatan masyarakat

Pembahasan
Orang akan mengunjungi suatu obyek wisata itu berdasarkan informasi dari manusia, ataupun informasi yang dimuat di koran, majalah, dan internet. Salah satu media sosial melalui internet dalam bentuk facebook, twiter, sms, email, semuanya merupakan sarana komunikasi dan informasi yang paling cepat’
Saat mereka datang ke tempat lokasi yang dapat dinikmati dahulu adalah yang visual (kasat mata). Apakah yang dilihat itu menarik atau tidak tergantung pada kawasan wisata yang dilihat saat itu. Kampung Warna-Warni (KW2) itu menarik karna warna-warni pada rumah-rumah di kawasan bantaran Sungai Brantas, yang notabene kawasan itu dulu adalah kawasan kumuh. Dengan berbagai warna pastel yang dapat dinikmati untuk foto dan selfie. Apalagi di latar belakangi oleh rel kereta api yang setiap saat kereta itu lewat orang-orang dapat menikmati keindahan di saat kereta muncul sampai kereta itu lewat. Pemandangan itu dapat dilihat pada gambar berikut ini.



Dua foto tersebut adalah lokasi Kampung Warna-Warni Tridi (KW2T) yang secara menyeluruh belum selesai diberi warna. Namun selintas cukup menarik bila dilihat dari atas jembatan Kebalen Kota Lama. Sesuatu yang menarik untuk dikaji adalah keberadaan Jembatan kereta api yang dibangun pada Zaman Penjajahan Belanda itu sampai kini masih kokoh.
Kampung Warna-warni (KW2)  yang berlokasi disebelah selatan sungai Brantas pengecatannya sudah selesai duluan, dan justru KW2 ini yang pertama muncul dan diramaikan orang. Saat kita melihat secara keseluruhan kawasan ini cukup menarik, akan tetapi bila kita memasuki wilayah itu, masih belum banyak perihal yang mendukung keberadaan kawasan wisata. Gambar KW2 adalah seperti berikut.



Setelah melihat dari jauh, kami mencoba untuk turun ke bawah, seperti apa isi dari KW2 ini. Saat kita masuk sudah ada petugas yang menarik karcis masuk, setiap orang dikenakan Dua Ribu Rupiah. Tetapi untuk pelajar tidak di tarik, karcis itu hanya untuk umum dan mahasiswa.
Kondisi dalaman kawasan ini cukup bersih, karena masyarakat sudah menyadari bahwa kampungnya akan selalu di datangi oleh pengunjung di setiap saat. Untuk itu kebersihan lingkungan mulai di jaga, mulai dari areal parkir sampai masuk-masuk ke dalaman. Ada beberapa masyarakat yang menjual minuman, bahkan ada juga yang menjual kaos souvenir. Namun itu semua jumlahnya masih sangat terbatas.
Akativitas masyarakat, termasuk anak-anak, mereka santai saja, dan rupanya tidak banyak memperdulikan tamu-tamu yang datang, Ada Musholla di lokasi bawah, dan rumah pak RW dan RT berada di kawasan atas. Sementara ini kami belum melakukan wawancara mendalam, dan bagaimana kondisi sosial ekonomi warga masyarakatnya. Sementara para remaja pengangguran sudah mulai ada pekerjaan, yaitu parkir, dan itu merupakan masukan bagi kawasan ini. Pendayagunaannya untuk apa belum kami kaji.
Saat kita memasuki kawasan ini karena suasana panas, dan tidak banyak tanaman pelindung, jadi suasananya cukup panas. Saat kami mengamati kawasan itu, terpikir gagasan kedepan yang akan kami rancang, cukup memeberikan inspirasi untuk menulisnya lebih dahulu. Ada beberapa gambar yang kami ambil di kawasan dalam KW2 ini, adalah seperti berikut.


Di dalam kawasan KW2 ini ada pengrajin sepatu bola, yang belum sempat kami ajak ngomong-ngomong, dan ada penjual minuman dan souvenir yang masih minimalis. Namun mereka sudah memulainya, tinggal dilakukan suatu pembinaan dan juga dimotivasi agar warga masyarakat di kawasan KW2 ini betul-betul berpartisipasi aktif.
Saat kami memasuki kawasan ini dan sudah terasa letih, tidak ada tempat untuk istirahat, atau sekedar duduk santai menikmati kawasan ini. Karena masyarakatnya belum diberdayakan maka rasanya kami tidak memasuki kawasan wisata. Belum banyak yang dapat disuguhkan oleh masyarakat, baik kenyamanan, kenangan, maupun kesan yang melegakan. Belum ada aktivitas yang mendukung keberadaan KW2 ini.

Gagasan ke Depan
Dikarenakan kami adalah seorang yang berkecimpung di dunia seni dan budaya, kami belum ada hal yang menarik dalam kunjungan itu. Suatu misal tembok yang sudah di cat belum ada upaya untuk dihias dengan tanaman yang membuat asrinya lingkungan wisata. Perlu ada upaya-upaya untuk memberikan motivasi agar masyarakat KW2 ini betul-betul berdaya dan mendapatkan penghasilan yang cukup baik.
Bilamana setiap gang di jalan-jalan masuk ke kawasan KW2 ini banyak diberi pot tanaman dan bunga, ditambah dengan payung-payung, akan menjadi lebih menarik. Gagasan ini dapat digambarkan dalam pengembangan foto melalui Adobe Photoshop, sebagai berikut .


Foto diatas adalah salah satu lorong (gang) masuk di kawasan KW2, suasananya cukup manawan, bersih dan tertata rapi. Namun itu hanya warna-warni tembok yang masih kosong, hanya ada beberapa pot penambah sedapnya pandangan mata. Itu tak cukup untuk menarik wisata. Bila kondisi lorong (gang) ini dirancang lebih menarik, maka orang kan mempunyai persepsi “terpesona” pada suatu kawasan tersebut. Contoh gagasan kedepan gambar tersebut dikembangkan dengan adobe photoshop, sebagai berikut.


Bila kita bandingkan dua foto tersebut, terasa bahwa ada kehidupan yang benar banar bermanfaat, karena masyarakt dapat berdaya, bisa menanam sawi di pot, menanam cabe, menanam bunga-bunga di kawasan terkecil ini. Lebih menarik lagi, bila di bagian atap itu ada payung-payung warna-warni, maka orang yang datang pasti kesengsem (terpesona) sehingga para wisatawan itu akan puas hatinya melihat lingkungan yang bersih tetapi penuh manfaat. Bila di seluruh sudut ruangan dan selasar serta lorong dimanfaatkan,  maka keberlangsungan dari kawasan wisata ini tidak hanya dibuat selfie dari luar saja.
Apalagi bila di kawasan KW2 ini sudah ada program-program yang lain yang lebih menarik, maka penghasilan warga akan makin meningkat. Misalnya di kawasan ini diselenggarakan lomba layang-layang. Lomba tersebut di koordinir, dirancang, dan dicarikan sponsor untuk hadiahnya, dan peserta yang ikut juga memberi kontribusi, maka kegiatan ini akan menjadi ivent yang menarik. Apalagi di publikasikan dengan berbagai media, maka akan didatangi oleh turis-turis manca negara. Seperti Jember misalnya, karena hanay dengan JFC (Jember Fashion Carnival) Jember makin semarak di mata dunia. Begitu juga bila KW2 ini dirancang berbagai kegiatan, maka karcis masuk akan lebih banyak, dan warga masyarakat yang menjual makanan dan minuman akan semakin laris. Contoh gambar yang diolah dengan adobe potoshop, adalah seperti berikut.


Kawasan KW2 ini cukup menarik untuk berbagai kegiatan yang dapat mendatangkan wisata. Misalnya ada kegiatan festifal permainan tradisional, lomba membaca dengan perpustakaan Kelurahan, dan lan sebagainya. Pokoknya di dalam kawasan ini boleh di bilang menarik bilamana ada kegiatan-kegiatan yang menunjangnya. Termasuk dirancang ada wahana Flying Fox, yang lebih menantang. Hal ini juga akan menarik masyarakat luas untuk selalu datang ke kawasan KW2 ini. Rancangan untuk Flying Fox dapat dilihat dari foto berikut ini.

Ada beberapaprasarana lainnya yng perlu di lengkapi dalam rangka memberikan kenaymanan bagi wisatawan yang berkunjung ke KW2 ini. Misalnya Payung dan tempat duduk yang nyaman, seperti berikut .



Penutup
Serangkaian pemikiran dan gagasan ini perlu di tindaklanjuti dengan penelitian tindakan, agar pemberdayaan masyarakat itu tumbuh dari minat mereka, dan tidak tergantung pada proyek yang datang dari Pemerintah Kota Malang. Masyarakat harus di sadarkan, di beri motivasi untuk berani berkarya, bertindak, dan melaksanakan aktivitas penunjang KW2 secara mandiri.
 





1 komentar: